[NEWS CRITICISM] Sariwangi Dinyatakan Pailit, Inilah Asal Usul Teh Celup
- Librast
- Oct 18, 2018
- 2 min read
Updated: Oct 28, 2018
Sariwangi Dinyatakan Pailit, Inilah Asal Usul Teh Celup
CP name: Okezone.com
Reporter: Dimas Andhika Fikri
Upload Date & Time: Diterbitkan 19.11, 17/10/2018

Kabar mengejutkan datang dari industri kuliner Nusantara. Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dilaporkan mengabulkan permohonan pembatalan homologasi dari PT Bank ICBC Indonesia terhadap PT. Sariwangi Agriculturan Estate Agency dan PT. Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung.
Alhasil, kini kedua perusahaan perkebunan teh tersebut resmi menyandang status pailit. Seperti diketahui, Sariwangi merupakan salah satu produk teh ternama asal Indonesia yang didirikan Johan Alexander Supit pada tahun 1962.
Produk teh ini kemudian menjadi minuman favorit masyarakat Indonesia karena teknik penyeduhannya yang terbilang praktis karena menggunakan metode 'celup'.
Dikutip Okezone dari website resmi Sariwangi, Rabu (17/10/2018), sejarah teh celup sendiri sesungguhnya dimulai secara tidak sengaja ketika Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York, mengirim sampel teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya.
Sullivan menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis. Jika ia menggunakan kaleng biaya produksi akan jauh lebih mahal, dan teh yang dikemas juga harus lebih banyak.

Pelanggan Sullivan awalnya menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal sehingga mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas.
Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Sejak saat itu, kepopuleran teh celup melonjak dan akhirnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904. Dalam waktu singkat, popularitas teh celup menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Di Indonesia sendiri, kepopuleran teh celup tidak dapat dilepaskan dari merek teh celup Sariwangi. Produk teh celup merek Indonesia ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1973. Pada masanya, format ini dianggap sebagai cara baru yang lebih modern untuk minum teh selain teh bubuk.

Pasalnya, pada tahun 70-an teh masih dianggap sebagai minuman kuno dan tidak praktis dalam penyajiannya. Oleh karena itu, kehadiran teh celup seolah mendorong peningkatan konsumsi teh sekaligus membangkitkan kembali industri teh Indonesia.
Meminum teh kini telah menjadi bagian dari gaya hidup. Teh celup pun digemari bukan hanya karena rasanya, tetapi juga karena manfaatnya. Manfaat teh dalam kesehatan telah dirasakan sejak lama. Meminum teh secara rutin dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, memerangi kepenatan, mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan kebugaran tubuh
Source: https://today.line.me/id/pc/article/Sariwangi+Dinyatakan+Pailit+Inilah+Asal+Usul+Teh+Celup-7jNvPP
This section is exclusive for my criticism of the news.
First, the news header is not relatable enough for us reader. Because the reader would be thinking about the Sariwangi’s bankrupt problem. The intro of the news is already baiting us because the reader would be thinking about sariwangi’s bankrupt problem but the more you read, you will notice that the bankrupt problem is not the main idea in here. The news is just about the tea, and not the sariwangi's bankrupt problem. And I was deceived by the title so I think this is not a good news. Because without bringing the Sariwangi’s problem, they still can make a news or an article about the tea specifically.
Second, i really can't get the point of this news, i think this news is really abstract because it started with a sariwangi's bankrupt problem, then it changed into a history lesson of a teabag, and it closed with the benefit of you drinking tea. The news is just really abstract.
Hozzászólások